Selasa, 20 Maret 2012


Cara Membaca Resep Dari Dokter

Entah kenapa kok terfikir kembali Back To Basic. Maksudnya mau posting masalah Farmasi lagi. Postingan kali ini adalah Bagaimana sih Cara Membaca Resep Dari Dokter? Terkadang ada kesulitan dari kaum awam masih yang belum tahu apa itu resep dan Bagaimana Cara Membacanya. Postingan ini sekedar berbagi, agar ketika kita berobat ke dokter dan diberi resep, kita minimal dapat membacanya dan tahu maksud dari dokter memberikan obat dalam resep kita tadi.

Resep dapat diartikan sebagai Permintaan Tertulis dari seorang Dokter maupun Dokter Hewan terhadap sejumlah Obat atau Alat Kesehatan kepada seorang Apoteker di Apotek.

Lalu bagaimana kita, sebagai orang awam dapat membacanya? Mari kita lihat contoh Resep Dokter dibawah ini (klik gambar untuk lebih jelasnya):



Keterangan gambar :

1. Sebuah Resep yang Lengkap diantaranya Harus Mencantumkan Nama Dokter dan Alamat Prakteknya, seperti terlihat dibagian atas Resep ini.

2. Harus menyertakan Tanda R/ di resepnya. Tanda R/ ini singkatan dari Bahasa Latin yakniRecipe artinya Ambilah.

3. Di bagian R/ yang pertama terlihat ada beberapa obat dalam satu R/. Sudah bisa ditebak, bahwa Obat ini akan diracik. Obat yang terdapat didalam R/ yang pertama terdiri dari : CTM, Efedrin, Aminophyline, Laktas Calsium, Glyceril guaicolate. Jumlah Miligram (mg) atau Tablet(tab) disamping obat, adalah jumlah obat yang dibutuhkan.

4. Masih diresep R/ pertama, ada perintah Cara Pembuatan dengan kata-kata seperti ini : " m.f. pulv. dtd No. XC da in caps". Ini adalah singkatan dalam Bahasa Latin yakni "Misce Fac Pulvis Da Tales Dosis Numero XC, Da In Capsule".

m.f = Misce Fac = Buatlah
pulv = Pulvis = Serbuk
dtd = Da Tales Dosis = Sesuai Dosis
No. XC = Nomero XC = Banyaknya 90
da in caps = Da In Capsule = Buat dalam bentuk Kapsul

5. Masih di R/ yang pertama. Tertulis "S. 3 dd caps I". Ini dapat diartikan : Signa Tre De Die Capsule Uno. Artinya : Tandailah 3 Kali Sehari Satu Kapsul.

6. Beralih di R/ yang kedua. Tertulis "Salbutamol 2mg tab No VL". Artinya : Obat Salbutamol 2mg Berbentuk Tablet Sebanyak 45 Tablet. Setelah itu tertulis juga : "S. 3 dd ½", artinya "Pakailah Salbutamol 2mg itu, 3 kali sehari 1/2 Tablet sekali minumnya"

7. Beralih ke R/ yang ke tiga. Tertulis "Interhistin tab No XXX". Sama dengan R/ yang kedua, Obat Interhistin diminta sejumlah 30 tablet. Dan dibawahnya tertulis aturan pakainya : "S. 2 dd 1", artinya Minumlah 2 Kali sehari masing-masing 1 tablet.

8. Masuk ke R/ ke empat. Disana tertulis "OBH Syr fl. I". Bahasa latinnya : "OBH Sirup Flesh Uno". Artinya : "OBH Sirup sebanyak 1 Botol. Dibawahnya tertulis aturan pakai nya "S. 3 dd C I". Bahasa Latinnya : "Signa Thre De Die Cochlear Uno". Artinya : "Minum OBH Sirup 3 Kali Sehari Satu Sendok Makan".

9. Setelah pembahasan semua jumlah obat, tidak kalah pentingnya, bahwa Nama Pasien, Umur dan Alamat. Jangan terima jika resep bila Nama Pasien Anda tidak jelas atau lengkap (Bagi Petugas Apotek).

10. No. RM Nomer Rekam Medik. Artinya Pasien Tn Sodikin sedang menjalani Rawat Inap di RSAL Mintohardjo.

Demikian postingan untuk berbagi, Bagaimana Cara Membaca Resep Dari Dokter. Semoga bagi kita yang sedang sakit dan mendapat Resep dokter ini, dapat tahu gambaran dalam membacanya.Semoga bermanfaat.

Penggolongan Obat Menurut Undang-Undang

Untuk menjaga keamanan pengunaan obat oleh masyarakat, maka pemerintah menggolongkan obat menjadi beberapa bagian :a. Obat Bebas. Definisi Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau yang dapat dilihat dengan lebih jelas pada. Isi dalam kemasan obat disertakan brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat, indikasi, dosis dan aturan pakai, nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik, serta cara penyimpanannya. Contoh obat bebas : Paracetamol, Mylanta, Oralit, Curcuma plus, dll.

b. Obat Bebas Terbatas

Definisi Obat bebas terbatas yaitu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri.

Definisi Obat bebas terbatas termasuk obat keras dimana pada setiap takaran yang digunakan diberi batas dan pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam mengelilingi bulatan berwarna biru.

Serta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 November 1975 ada tanda peringatan P. No 1 sampai P. No 6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang menyebutkan nama obat yang bersangkutan, daftar bahan berkhasiat serta jumlah yang digunakan, nomor batch, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama dan alamat produsen, petunjuk penggunaan, indikasi, cara pemakaian, peringatan serta kontra indikasi.

Contoh obat bebas terbatas antara lain Promag, Dulcolax, Methicol dll. Penandaan terhadap obat bebas terbatas beserta etiketnya dapat dilihat pada Gambar 2.

c. Obat Keras

Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf “K” yang menyentuh garis tepi.

Obat yang masuk ke dalam golongan obat keras ini adalah obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral, baik dengan cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan, obat baru yang belum tercantum dalam kompendial/farmakope terbaru yang berlaku di Indonesia serta obat-obat yang ditetapkan sebagai obat keras melalui keputusan Menkes RI. Contoh obat keras antara lain amoksisilin, Captopril, Erithromycin dll.

d. Obat Narkotika dan Psikotropika

Definisi menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan. Contoh obat narkotik yaitu Morphin, Codein, Etilmorfin. dsb.

Definisi Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh obat psikotropika yaitu Diazepam, Alprazolam, Phenobarbital, dsb.

Psikotropika termasuk dalam golongan obat keras, sehingga dalam kemasannya memiliki tanda yang sama dengan obat keras. Sedangkan obat narkotika memiliki tanda berupa lambang medali berwarna merah. 

Senin, 19 Maret 2012

KESIMPULAN SETELAH SAYA MEMBACA BUKU
RICH DAD'S GUIDE TO INVESTING (model investasi orang kaya yang tidak dilakukan orang kelas menengah dan bawah )
KARANGAN : ROBERT T. KIYOSAKI bersama SHARON L.LECHTER, C.P.A
Investasi Leher Ke Atas : kemapuan mengendalikan uang sebelum memulai membangun 


kekayaan materi.
Menurut Robert T Kiyosaki,
Ada 2 hal utama yang membedakan orang kaya dengan kelas menengah dan miskin. Yang pertama adalah kepemilikan aset, orang kaya membeli aset, sedangkan kelas menengah dan miskin membeli liabilitas yang mereka anggap aset. Perbedaan kedua adalah kontrol atas uang. Banyak orang yg memenangkan lotere dan ketiban rezeki besar akhirnya kehilangan rezeki itu dalam waktu singkat. Feeling saya, terlalu banyak juga diantara onliners Indonesia saat ini yang sebenarnya sudah mulai menghasilkan dari bisnis-bisnis internet mereka, namun lebih banyak lagi yang hasilnya habis lagi entah kemana. Walaupun anda telah belajar bisnis online dengan Anne Ahira di Asian Brain IMC. hehe..
Mengapa ? Untuk mengontrol uang Anda harus memiliki pengendalian emosi dan pengetahuan finansial. Orang kaya pertama tama berinvestasi pada diri mereka sendiri (investasi leher ke atas) dengan mengembangkan kemapuan mengendalikan uang sebelum memulai membangun kekayaan materi. Saya kok yakin, bahwa Anne Ahira yang sudah sukses pun dulunya (dan juga sampai kini) mempunyai pengendalian emosi yang kuat tentang keuangan pribadinya sehingga mampu sukses seperti saat ini. Apalagi pak David Chiang dari KeuanganPribadi.com tempat saya belajar tentang Keuangan Pribadi ini.
Belajar Bisnis Online seiring sejalan dengan perlunya kemampuan pengelolaan keuangan pribadi. Selain dinikmati secara pribadi, maka kedua hal ini juga sekaligus merupakan bisnis yang saling memperkuat.

4 PENYAKIT MEMATIKAN Sebagai Penyebab Kematian Terbesar Di Dunia

penyakit yang paling banyak membunuh manusia di dunia


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 4 penyakit mematikan pembunuh terbesar manusia saat ini. Bukan lagi perang, bencana alam atau penyakit menular melainkan penyakit-penyakit serius yang timbul akibat gaya hidup tidak sehat.

Keempat penyakit mematikan itu adalah: diabetes, kanker, penyakit paru-paru dan jantung. Data WHO menunjukkan hampir 80 persen dari penyakit kanker, diabetes, jantung dan paru-paru terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

WHO mencatat kematian akibat penyakit tidak menular (NCDs/non-communicable diseases) akan meningkat sebesar 17 persen pada dekade berikutnya. Di Afrika, jumlah tersebut akan terus meningkat sebesar 24 persen.

"Hasil statistik tersebut sangat mengkhawatirkan, tetapi kami tahu bagaimana cara untuk menurunkan angka tersebut," kata Sekjen PBB, Ban Ki-moon dalam sidang majelis umum PBB yang membahas mengenai masalah kesehatan di gedung PBB seperti dilansir dari VOANews.

Keempat penyakit ini memiliki efek yang dapat melemahkan aspek sosial ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena mungkin sebagian besar dari tenaga kerja ada yang sakit atau mati ketika usia produktif, maka ekonomi nasional akan kehilangan penghasilan dan jutaan keluarga terdorong ke dalam kemiskinan, sehingga mengancam pembangunan nasional.

Efek jangka panjang keuangan sangat dapat menghancurkan. Penelitian World Economic Forum and Harvard University memperkirakan bahwa selama 20 tahun ke depan penyakit tidak menular (NCDs) dapat menghabiskan biaya ekonomi global lebih dari US$ 30 triliun.

PBB telah mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk membahas penyebab kematian terbesar di dunia, yaitu NCDs (non-communicable diseases). Pertemuan yang berlangsung pada 19 September 2011 tersebut dilakukan guna membahas bagaimana pemerintah dapat mengendalikan 36 juta kematian setiap tahun dari penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan diobati.

Ban Ki-moon mengatakan bahwa, kunci untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut adalah dengan meningkatkan olahraga, meningkatkan gizi, dan pemeriksaan dini untuk penyakit ini.

Makanan olahan merupakan salah satu penyebab obesitas, yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

"Khususnya saya menghimbau pada perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari menjual makanan olahan untuk anak-anak agar bertindak dengan bertanggungjawab. Tidak hanya untuk produsen makanan, tetapi juga perusahaan media, pemasaran dan periklanan yang juga memainkan peran sentral dalam perusahaan ini. Kita semua juga dapat bekerja sama untuk mengakhiri penggunaan tembakau dan alkohol," kata Ban Ki-moon.

Sedangkan Direktur Jenderal WHO, Margaret Cha mengatakan makanan olahan yang tinggi garam, lemak, dan gula telah menjadi makanan pokok baru di seluruh dunia. Berbagai makanan olahan tersebut tersedia dan dipasarkan secara luas dan tentunya dijual dengan harga yang murah.

Tetapi ia memperingatkan bahwa tren ini merupakan faktor yang telah menyumbang peningkatan kejadian penyakit tidak menular (NCDs). Makanan olahan telah meningkatakan risiko obesitas. Lebih dari 40 juta anak pra sekolah mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dan lebih dari 50 persen dari populasi orang dewasa di beberapa negara juga telah mengalami obesitas. Obesitas menjadi pintu masuk penyakit mematikan seperti diabetes dan jantung.